ALVIN ABIDI

Archive for 2020

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ya rekan sekalian kita bertemu lagi pada blog kali ini. Ya di sini saya akan membahas tentang Pointer. Tanpa basa-basi langsung saja kta masuk pada Operator Pointer.

 A. Operator Pointer 

Ada dua macam operator Pointer yakni, :

1. Operator Dereference (&) 

Operator dereference (&) biasa disebut dengan address of atau operator alamat.  Dengan menggunakan operator ini dereference (&) ini, suatu variabel akan menghasilkan  alamat lokasi memori. 

Contoh : X 

X = 85;  Y = X; 

85 0x0012ff88 

Z = &X; & 

Y Z 

85 0x0016ff76 0x0012ff88 0x0011ef86 

2. Operator Reference (*) 

Dengan menggunakan operator reference (*), anda dapat mengakses secara  langsung nilai yang terdapat di dalam variabel yang berpointer. Operator ini biasa disebut  dengan value pointed by. Dengan menggunakan operator reference (*) ini akan dihasilkan  nilai yang berada pada suatu alamat memori. 

Contoh : X 

X = 85;  Y = &X; Z = *Y; 

85 0x0012ff88 

Y Z 

85 0x0016ff76 85 0x0011ef86

Kalau kalian masih bingung juga aku akan memberikan contoh programnya. Silahkan lihat gambar di bawah ini.

Input :

Output :




B. Deklarasi Pointer pada konstanta 

Suatu pointer dapat dideklarasikan secara kostanta. Untuk mendeklarasikan  pointer secara konstanta dilakukan dengan memberikan kata const di depan nama  konstanta. 

Tipe_data * const nama_konstanta;


Dan inilah contoh programnya.

Input  :




Output :




C. Deklarasi Pointer pada Variabel 

Pointer dapat digunakan untuk menunjuk secara langsung ke suatu nilai.  

Tipe_data *nama_konstanta;



Berikut adalah programnya.

Input :


Output  :





D. Deklarasi Pointer pada Pointer 

Tidak terbatas menunjuk alamat dari suatu variable, pointer dapat pula menunjuk  ke pointer lainnya. Di dalam pendeklarasiannya, dilakukan hanya dengan menambahkan  pointer reference (*) pada variable yang ditunjuk. 

Tipe_data *nama_konstanta;


Dan inilah contoh programnya

Input  :




Output :




Input :


Output :


E. Pointer pada Array 

Konsep array diantaranya adalah banyak loncatan dari pointer satu ke pointer  yang lain karena secara internal array juga menyatakan alamat, dimana pengenal array  sama dengan alamat pada elemen pertama pada array.


Untuk lebih jelasnya lihatlah program di bawah ini.


Input  :


Output  :





Sekianlah penjelasan kali ini lebih kurangnya saya mohon maaf wassakamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
























LAPORAN PRAKTIKUM 10

Oke teman-teman aku akan melanjutkan materi yang kemarin tentang variable array. Dan sekarang kita akan masuk pada array dimensi 3. 

1. Mengakses Array Berdimensi Tiga

        Suatu array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya. Bentuk umum pengaksesannya adalah 

    Nama_Array[index-1][index-2][index-3];

    Contoh :

    data_jual[1][1][1];

    data_jual[1][0][1];

Berikut adalah programnya.

Input  :


Output  :





2. Inisialisasi Array Berdimensi Tiga

        Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk

        pendefenisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :

        Tipe_Data nama_Array[jml_Elemen] = { nilai array };

Contoh :

int data_jual[2][4][3] = {{{100,200,300},{150,240,360},{250,340,460},{250,340,460}},

{{160,250,365},{175,275,375},{275,375,575},{280,380,580}}}

Perhatikan program berikut ini.

Input  :


Output  :



Ya teman-teman mungkin sekian yan bisa aku jelaskan, lebih krangnya saya mohon maaf. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


LAPORAN PRAKTIKUM 9

 Assalamualaikum teman-teman, welcome back my blog. Di pembahasan kita kali ini yakni kita akan membahas Variable Array. Apa sih Variable Array itu? Variabel array adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe yang sama.

Varriable Array terbagi menjadi beberap macam yakni :

A. Array Berdimensi Satu 

               Bentuk umum pendeklarasian array :

    Tipe_Data Nama_Variabel[ukuran]

    Contoh :

            float Nilai_Akhir[6];

1. Mengakses Array Berdimensi

     Satu Suatu array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya. Bentuk umum

    pengaksesannya adalah :

    Nama_Array[index];

    Contoh :

                Nilai_Akhir[3];

                Nilai_Akhir[2];

untuk lebih jelasnya lihatlah program berikut ini.

Input  :


Output :




2. Inisialisasi Array Berdimensi Satu

    Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefenisian suatu array         dapat dilihat dari contoh berikut :

     Tipe_Data nama_Array[jml_Elemen] = { nilai array };

    Contoh :

            float nilai[5] = { 56.5, 66.7, 87.45, 98.5, 78.9 };

untuk lebih jelasnya lihatlah program di bawah ini

Input  :


Output  :



B. Array Berdimensi Dua

    Bentuk umum pendeklarasian array  Tipe_Data Nama_Variabel[index1][index2] Keterangan :

Index1 : Menyatakan jumlah baris

Index2 : Menyatakan jumlah kolom

1. Mengakses Array Berdimensi Dua

    Suatu array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya. Bentuk umum

    pengaksesannya adalah :

    Nama_Array[index-1][index-2];

    Contoh :

        data_jual[2][2];

        data_jual[1][2];

Lihatlah program berikut ini.

Input  :


Output  :




2. Inisialisasi Array Berdimensi Dua

    Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk

    pendefenisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :

    Tipe_Data nama_Array[jml_Elemen] = { nilai array };

    Contoh :

                        int data_jual[3][3] = { {150, 159, 230},

{100, 125, 150},

{210, 125, 156}};

C. Array Berdimensi Tiga

    Bentuk umum pendeklarasian array :

    Tipe_Data Nama_Variabel[index1][index2][index3]

Keterangan :

Index1 : Menyatakan jumlah baris

Index2 : Menyatakan isi dari baris

Index3 : Menyatakan jumlah kolom


C. Array Berdimensi Tiga

    Bentuk umum pendeklarasian array :

    Tipe_Data Nama_Variabel[index1][index2][index3]

    Keterangan :

    Index1 : Menyatakan jumlah baris

    Index2 : Menyatakan isi dari baris

    Index3 : Menyatakan jumlah kolom

    Contoh :

        Pendeklarasian yang digunakan adalah pengolahan data penjualan.

Dan berikut adalah programnya.

Input  :


Output  :


Sekianlah pembahasan kali ini, untuk kelanjutannya tunggu postinganku di blog selanjutnya ya.....

Assalamualaikum




LATIHAN PRAKTIKUM 8

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.yaps kali ini kita akan membahas beberapa fungsi  manipulasi String.  

Ada beberapa fungsi yang digunakan dalam manipulasi String di C++.

1. Fungsi strcat()

        Fungsi ini digunakan untuk menambah string sumber ke bagian akhir dari string
tujuan. File header yang digunakan adalah string.h dan ctype.h. Bentuk penulisan :
                       

                        strcat(tujuan, sumber);

Untuk contoh programnya kamu bisa lihat program di bawah ini

Input  :


Output  :


Bisa kita lihat bahwasannya fungsi dari strcat adalah menggabungkan kata pertama dengan kata selanjutnya. untuk lebih jelasnya lihatlah output dari program di atas


2. Fungsi strcmp()
        Fungsi ini digunakan untuk membandingkan string pertama dengan string kedua.
    Hasil dari fungsi ini bertipe data integer. File header yang digunakan adalah string.h.
    Bentuk penulisan :
            var_int = strcmp(str1, str2);

Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat program di bawah ini.

Input  :


Output  :



Dari output tersebut bisa kita lihat bawsannya hasil perbandingan char a1 dengan char a2 adalah sebesar -1.

3. Fungsi strcpy()
        Fungsi ini digunakan untuk menyalin string asal ke variabel string tujuan dengan
    syarat string tujuan harus mempunyai tipe data dan ukuran yang sama dengan string asal.
    File header yang digunakan adalah string.h. Bentuk penulisan :
                    strcpy(tujuan, asal);

Input  :


Output  :


Bisa kita lihat dari output di atas, bahwasannya program tersebut akan menyalin kata yang kita tuliskan. Contohnya di situ kata "aku ganteng".program tersebut menyalin dan menghitung jumlah karakter yang dimasukkan termasuk spasi.

4. Fungsi strlen()
        Fungsi ini digunakan untuk memperoleh banyaknya karakter dalam string. File
    header yang digunakan adalah string.h. Bentuk penulisan :
                strlen(str);


5. Fungsi strrev()
        Fungsi ini digunakan untuk membalik letak urutan pada string. Paling akhir
    dipindahkan ke urutan paling depan dan seterusnya. File header yang digunakan adalah
    string.h. Bentuk penulisan :
                strrev(str);



Selanjutnya kita masuk pada pembahasan konversi string
        C++ menyediakan beberapa fungsi yang digunakan untuk keperluan konversi
string. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Fungsi atof()
        Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan
    numerik float. File header yang harus disertakan adalah math.h.

Input  :


Output  :


2. Fungsi strlwr()
        Fungsi ini digunakan untuk mengubah setiap huruf kapital dalam string menjadi
    huruf kecil. File header yang harus disertakan adalah string.h. Bentuk penulisan :
                strlwr(str);

Input  :


Output  :


Bisa kita lihat dari output tersebut bahwasannya program berfungsi untuk mengubah huruf kapital menjadi huruf kecil.

3. Fungsi atoi()

        Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan

    numerik integer. File header yang harus disertakan adalah stdlib.h.

4. Fungsi atol()

        Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan

    numerik long integer. File header yang harus disertakan adalah stdlib.h.

5. Fungsi strupr()

        Fungsi ini digunakan untuk mengubah setiap huruf kapital dalam string menjadi

    huruf kapital. File header yang harus disertakan adalah string.h. Bentuk penulisan :

    strupr(str);


Ya teman-teman itulah pembahasan kita kali ini, lebih kurangnya saya mmohon maaf Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hai teman-teman welcom in my blog. Kali ini kita akan membahas beberapa perintah perulangan.Di sini aku tidak membahas semuanya dari awal ya, karena kalau kalian ketinggalan kalian bisa cek di postinganku sebelumnya.

Berikut adalah beberapa perintah perulangan.

A.    Pernyataan For

    Bentuk umum pernyataan for adalah sebagai berikut :

    for(inisialisasi; syarat perulangan; pengubah nilai pencacah){
pernyataan/perintah;
    }

Kegunaan dari masing-masing argumen for di atas adalah :

 Inisialisasi : bagian untuk memberikan nilai awal untuk variabel variabel tertentu
 Syarat pengulangan : memegang kontrol terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan menentukan         suatu perulangan diteruskan atau dihentikan
 Pengubah nilai pencacah : mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah

1.   Penyataan Nested For

      Pernyataan nested for adalah suatu perulangan for di dalam perulangan for lainnya. Bentuk umum pernyataan nested for adalah sebagai berikut :

for(inisialisasi; syarat perulangan; pengubah nilai pencacah){
for(inisialisasi; syarat perulangan; pengubah nilai pencacah){
pernyataan/perintah;
}
}

Agar mudah kamu pahami, aku akan memberikan contoh sebuah program dari C++ yakni sebagai berikut.

Input  :

Output   :



Kita lihat dari hasil input diatas bahwa nilai tersebut menggunakan perintah perulanagan. Pada input di atas disebutkan bahwa a = 1 yang berarti angka dimulai dari angka 1 dan berakhir dengan angka 10.

Dan inilah contoh berikutnya  :

Input      :

Output   :

Berbeda dari contoh pertama, output pada gambar di atas merupakan perulangan yang memakai pola dan semakin kebawah maka bilangan angka menjadi kecil.

2. Perulangan tidak berhingga

    Perulangan tak berhingga merupakan perulangan yang teru mengulang. Hal ini terjadi karena kesalahan penanganan kondisi yang dipakai untuk keluar loop.

Untuk lebih jelasnya lihatlah perulangan di bawah ini.

Input   :

Output   :

terlihat jelas bahwa perulangan tersebut tidak terhingga dan tidak berujung. Output program akan terus berjalan tanpa henti,


B. Pernyataan Go To
    Pernyataan go to merupakan instruksi untuk mengarahkan eksekusi program ke pernyataan yang diawali         dengan suatu label. Label merupakan suatu pengenal yang diikuti dengan tanda titik dua (:). Bentuk pemakaian go to adalah sebagai berikut :
              Goto label;

Untuk lebih jelasnya lihat contoh program berikut  :

Input  :


Output   :



C. Pernyataan while
    Pernyataan perulangan while merupakan instruksi perulangan yang mirip dengan perulangan for. Bentuk perulangan while akan terus dilaksanakan selama syarat tersebutdipenuhi. Bentuk umum while :
While (syarat) {
Perintah
}

Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat program di bawah ini  :

Input   :



Output   :







D. Pernyataan do – while
        Pernyataan perulangan do while merupakan bentuk perulangan yang melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan belakangan. Bentuk umum perulangan do – while :

                do {
                Perintah
                }
                while (syarat);

Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat contoh program di bawah ini 

Input   :


Output  :




E. Pernyataan break
    Pernyataan break berfungsi untuk keluar dari struktur switch, selain itu pernyataan break juga berfungsi untuk keluar dari perulangan. Jika pernyataan break dikerjakan maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah akhir dari badan perulangan.  


F. Pernyataan continue
    Pernyataan continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke iterasi (proses) berikutnya pada loop     yang sama. Dengan kata lain, mengembalikan proses yang sedang dilaksanakan ke awal loop tanpa        menjalankan sisa perintah yang ada dalam loop tersebut.

Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat contoh program di bawah ini.

Input  :


Output   :




Oke teman-teman itulah pembahasan kita kali ini lebih kurangnya aku mohon maaf Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

LAPORAN PRAKTIKUM 6


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Oke teman-teman pada pertemuan kali ini kita akan membahas Operasi Kondisi. Apa sih Operasi Kondisi itu? Ya operasi kondisi merpakan Penyataan percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan di antara beberapa pilihan keputusan yang ada. Dan berikut adalah beberapa Operasi Kondisi.

A. Pernyataan IF
     Pernyataan if mempunyai pengertian “jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan      jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”. Bentuk umum perntaan if adalah sebagai berikut :
        if (kondisi)
                perintah;
                

        Pernyataan if-else
        Pernyataan if-else mempunyai pengertian “jika kondisi bernilai benar, maka perintah 1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah 2”. Bentuk umum perntaan if-else adalah sebagai berikut :
if (kondisi)
Perintah1;
else
Perintah2;



Untuk programnya kamu bisa lihat gambar di bawah ini.

Input  :


Output  :


Dalam program di atas, Untuk menentukan besarnya potongan dari pembelian barang yang diberikan, dengan kriteria :
-- Jika total pembelian kurang dari Rp. 150.000, maka potongan yang diterima sebesar 5 % dari total         pembelian.
-- Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. 150.000, maka potongan yang diterima sebesar     20 % dari total pembelian.

Bisa dilihat dalam output gambar di atas bahwasannya total pembelian dibawah 150.000 yakni 50.000 Maka potongan yang diterima yakni 2.500 jadi jumlah yang harus dibayar menjadi 47500.


 Pernyataan Nested if
    Nested if merupakan pernyataan if yang berada di dalam pernyataan if yang lain.
    Bentuk penulisan pernyataan nested if adalah :
            if (kondisi)
            if (kondisi)
            perintah1;
            else
            perintah2;

            else
            if (kondisi)
            perintah1;
            else
            perintah2;

untuk Programnya kamu bisa lihat gambar di bawah ini.

Input  :

Output  :



Pada output gambar di atas contoh pernyataannya adalah sebagai berikut.
Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para salesman dengan ketentuan sebagai berikut :
 Bila salesman menjual barang hingga Rp. 200.000, maka diberikan uang jasa
    sebesar Rp. 25.000 ditambah uang komisi 10% dari pendapatan yang diperoleh
    hari itu.
 Bila salesman menjual barang di atas Rp. 200.000, maka diberikan uang jasa
    sebesar Rp. 40.000 ditambah uang komisi 15% dari pendapatan yang diperoleh
    hari itu.
 Bila salesman menjual barang di atas atau sama dengan Rp. 500.000, maka
    diberikan uang jasa sebesar Rp. 60.000 ditambah uang komisi 20% dari
    pendapatan yang diperoleh hari itu.

Dari output di atas salesman menjual barang di atas atau sama dengan Rp.500.000, maka ia mendapat Rp.60.000 dan mendapat komsi 20% dari 500.000 yakni 100.000 maka total gajinya 160.000


Pernyataan if-else majemuk
        Bentuk if-else majemuk sebenarnya mirip dengan nested if. Keuntungan penggunaan if-else                    majemuk dibanding dengan nested if adalah bentuk penulisannya yang lebih sederhana.
            if (kondisi)
            Perintah;
            else if (kondisi)
            Perintah;
            else if (kondisi)
            Perintah;
            else
            perintah;
Contoh programnya adalah sebagai berikut :

Input :

Output  :


B. Pernyataan Switch Case
    Pernyataan switch-case ini memiliki kegunaan yang sama seperti if-else majemuk, tetapi untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Bentuk penulisan perintah
ini adalah sebagai berikut :
switch (ekspresi integer atau karakter) {
case konstanta1
Perintah;
Break;
case konstanta2
Perintah;
Break;
............
Default :
Perintah

Contoh programnya adalah sebagai berikut.

Input  :


Output


 Oke teman-teman sekianlah pembahasan kita hari ini semoga yang aku berikan bisa bermanfaat untukmu. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LAPORAN PRAKTIKUM 5

- Copyright © Anak Keren - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -